FF : I Got Husband(s) - Chapter01 || BTS || PG-15
Tittle : I Got Husband(s) #BTSVer.
Author : J-Gureum.
Genre : PG-16, Romance, Marriage Life, Family.
Lenght : Chapter.
Cast :
-BTS.
-Jane Lee (OC).
-Yoon Na Na (OC)
-Kang Ri An (OC).
-Others.
Summary : Ketika ia terbangun dari mimpi malam, ia mendapati hal tak terduga telah menimpanya!. Gadis yang mendapat gelar Icon Of University itu kini dalam masalah besar yang mempertaruhkan hidup, nama baik dan cintanya. Apakah itu? Ia memiliki 4 SUAMI.
Theme Song :
-BTS - RUN
-BTS - Spring Day
-Jimin 'AOA' (Feat. Xiumin 'EXO') - Call You Bae
-Minzy - I Wanted To Love
-Lee HI - Breathe
-IU (Feat. G-Dragon) - Pallette
-Akdong Musician - Time Fallen Leaves
♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡
"I Got Husband(s)"
#Chapter-01 : Nightmare
♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡
Seoul.
At 09.15 AM KST.
Army National University.
"Hana..."
"Dul..."
"Set..."
"Forward!"
"March!"
Suara tiupan saxophone, tuba, dan berbagai jenis alat musik tiup mulai menggema pertama. Disusul oleh suara dentuman alat musik pukul dan berbagai jenis alat musik lainnya membuat sebuah irama marching band dari lagu Bang Bang Bang milik BIG BANG.
Yang menarik perhatian adalah sosok gadis bertubuh tinggi dengan rambut yang diikat kebelakang, pakaian ala mayoret cantik serta tongkat march ditangan kanannya.
Dengan mengikuti irama musik, gadis berparah cantik dengan mata kecil yang tajam dan bibir yang kecil itu membius penonton dengan performa cantiknya serta kelihaiannya dalam memimpin pasukan marching band itu.
Hari ini, merupakan hari penyambutan para mahasiswa baru yang resmi terdaftar sebagai mahasiswa Army National University. Dengan diberi penampilan meriah tim marching band, baik seluruh mahasiswa baru atau lama tampak menikmati penampilan rombongan pemain alat musik itu yang dipimpin oleh sang mayoret cantik.
Jane Lee.
"Wow, Seokjin!, lihat itu... bukankah mayoret tahun ini sangat cantik dan iconic?", ucap beberapa kumpulan mahasiswa yang berdiri tak jauh dari area lapangan untuk menyaksikan penampilan tim marching band kebanggaan universitas mereka.
"Ya, dia adalah icon dari Army N.U", ucap pria berwajah tampan bernama Seokjin tadi tersenyum kecil.
♢♢♢♢♢♢♢
"Yak! Teman-teman!, lihat!... Jane Lee memimpin march!"
Disebuah dance practice room tampak heboh ketika salah seorang dari mereka berteriak dan menunjuk kearah luar jendela. Dari ruangan yang berada dilantai atas itu mereka tampak berbondong-bondong memenuhi volume jendela untuk melihat kearah lapangan yang ada dibawah posisi mereka.
"Apa yang kalian lihat?", ucap seorang pria yang tampak seperti 'bangun tidur' melangkah mendekati kerumunan mahasiswa itu namun tak mendapat tempat untuk melihat apa yang tengah diperbincangkan.
"Apa spesialnya memuja gadis itu?, ada begitu banyak gadis yang lebih cantik dan bisa lebih mudah dilihat di universitas ini...", ucap sosok 'satu-satunya' pria yang tampak tidak tertarik dengan apa yang tengah dilihat oleh teman-temannya yang lain.
"Yak!, Park Ji Min... apa yang kau bicarakan?", ucap pria 'baru bangun tidur' tadi.
"Mereka hanya melihat sosok Jane Lee... mayoret baru Universitas kita tahun ini, kuakui dia memang cantik... tapi dia bukan tipeku, kau tahu? Tipeku harus setara dengan Gal Ga Dot... you know her, Jung Ho Seok?", ucap Jimin pada pria 'baru bangun tidur' tadi yang bernama Jung Ho Seok. Hoseok menatap Jimin dengan tatapan malas.
"Bahkan mungkin saja Gal Ga Dot itu lebih tinggi darimu...", ucap Hoseok.
♢♢♢♢♢♢♢
Disebuah ruangan yang tampak sangat hening. Terdapat dua orang pria yang tengah sibuk dengan kegiatan mereka masing. Salah satu dari mereka, pria tinghi bermata kecil dan berlesung pipi tampak tengah berdiri disudut ruangan sambil menatap kearah jendela yang ada disebelahnya.
"Semua orang tampaknya sangat menyukai musik mereka... mahasiswa musik orkestra adalah saingan besar mahasiswa musik komposing", ucap pria itu.
Sedangkan pria yang lainnya berada tak jauh dari pria pertama dengan posisi duduk disisi jendela sambil mengenakan earphone dan menatap kearah langit ketimbang menatap keramaian yang ada diluar jendela.
"Musik mereka sangat berisik, tidak seperti musik kita... kita menciptakan musik untuk dinikmati perorangan dan juga publik... sedangkan mereka?, hanya membuat publik berisik", ucap pria bermata kecil dengan kulit yang sangat putih itu.
"Yoongi hyung, kau benar... tapi, kali ini... departemen musik orkestra memiliki icon of university", ucap pria pertama melihat aksi Jane dari posisinya yang dilirik sekilas oleh pria bernama Yoongi tadi.
"Icon of University?, mustahil... dia hanya mengayunkan tongkat dengan wajah tanpa ekspresi seperti itu?, sungguh disayangkan... mereka semua tidak tahu icon bermusik Namjoon-ah", ucap Yoongi menyeringai meremehkan. Sedangkan pria pertama bernama Namjoon itu hanya menggedikkan bahunya santai.
♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤
Blam!
Jane menutup pintu lokernya dengan sedikit keras. Gadis itu mengeluarkan sekotak tisu dan mengambilnya untuk mengelap bulir-bulir keringat yang sedikit membasahi dahinya. Ia kemudian duduk di sebuah kursi panjang yang ada didekat ruangan loker itu.
Namanya Jane Lee. Ayahnya berdarah korea-america sedangkan ibunya berdarah korea asli. Ia lahir dan besar di New York, dan baru 3 tahun terakhir pindah ke Seoul untuk melanjutkan pendidikan Universitasnya di negara leluhurnya. Usianya 23 tahun, dan terlahir dengan tubuh tinggi yang sekarang mencapai 171 cm. Cukup tinggi untuk ukuran wanita korea.
Gadis itu terdiam sejenak. Ia mengeluarkan handphonenya dan menatap layarnya yang menampilkan foto dirinya yang tengah memeluk seorang pria yang hanya terlihat punggungnya saja dari foto tersebut. Ia menekan ikon log dan tampak hendak menekan tombol angka 1. Namun ia hanya terdiam.
"Jane!!!!!!!....."
Jane terkesiap. Ia menatap kearah sumber suara. Dan mendapati sosok gadis yang tingginya kira-kira 165 cm, dengan rambut coklat bergelombang dan eye smile yang cantik ketika ia tersenyum dan memekikkan nama Jane dari kejauhan.
Jane tersenyum kecil dan kembali memasukkan handphonenya ke saku jas seragam mayoret yang masih melekat ditubuhnya ketika sosom gadis itu menghampirinya.
"Ada apa, Kang Rian?", ucap Jane.
"Jane, kau sangat keren sekali!!... sangat tidak terlihat jika itu adalah kali pertamanya kau menjadi mayoret si tempat umum!", ucap gadis bernama Kang Ri An itu dengan sangat antusias.
"Kau berlebihan sekali Kang Ri An, sudahlah... tapi, terima kasih", ucap Jane dengan sikapnya yang santai, sedangkan Rian sangat antusias.
"Yak!, kau bahkan mendapatkan julukan Icon Of University oleh para mahasiswa disini", ucap Rian.
"Jeongmalyo?", ucap Jane tersenyum kecil.
"Nde... dan juga... oh!"
Jane menatap perubahan wajah Rian yang tiba-tiba. Jane menatap wajah gadis itu dengan menaikkan sebelah alisnya bingung. Rian tampak terkejut dan menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya.
"Ada apa?", tanya Jane.
"Aku lupa menyampaikan sebuah informasi sangat penting padamu", ucap Rian.
"Mwo?, sudahlah... sekarang aku ada dihadapanmu, jadi katakanlah", ucap Jane.
"Jane... ini sangat penting! Dan kau pasti sangat menyukainya!", ucap Rian. Jane yang semakin bingung hanya menaikkan sebelah alisnya menatap Rian.
"Jane... dia pulang..."
Jane terdiam. Kedua matanya kini menyipit dan ia memiringkan sedikit kepalanya menatap Rian dengan bingung. Rian tampak menatap Jane masih dengan tatapan kagetnya.
"Dia?", ucap Jane.
"Iya Jane... dia...", ucap Rian.
"Dia siapa yang kau mak..."
Sedetik kemudian, Jane terdiam. Ia menatap Rian dengan sedikit membelalakkan kedua matanya. Rian menatap Jane dengan sedikit senyuman mengembang diwajahnya.
"Dia... maksudmu...", ucap Jane.
"Ya... dia Jane, yang selama ini kau tunggu", ucap Rian.
"Apakah benar... itu..."
"Kim Tae Hyung?"
Sedetik kemudian. Jane bergerak bangkit dan melangkah pergi dengan senyuman yang merekah diwajahnya. Rianpun tampak melangkah mengikuti langkah Jane yang semakin lama berubah menjadi sebuah langkah larian.
Jane berlari kecil menyusuri koridor Universitasnya dengan senyuman yang merekah segar diwajahnya. Ia tersenyum senang dan tampak berlari kecil menuju kearah ruang 'Auditorium'.
Ia membuka pintu auditorium itu dan benar saja!. Ia mendapati ruangan itu sedang dipenuhi oleh anggota marching band nya yang berdiri diatas panggung sambil mengerubungi sesuatu.
Jane melangkahkan kakinya menaikki anak tangga panggung dengan senyuman penuh harap. Dan ketika kakinya menginjak lantai panggung tersebut....
"Kim Tae Hyung?"
Para anggota marching band seakan peka dengan suara Jane. Mereka tampak menyingkir dan membuat Jane melihat apakah yang sedari tadi menjadi 'gula' mereka.
Sosok pria tampan, berambut coklat yang mengenakan stelan formal yang santai sambil memegang sebuah trophy besar ditangan kanannya dan sebuah saxophone mengalung ditubuhnya. Pria itu tersenyum melihat sosok Jane. Senyuman yang membuat detak jantung Jane berdetak lebih dari kata normal.
"Long Time No See, Jane..."
♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤
Sosok Yoongi dan Namjoon tampak tengah berdiri area loker-loker para mahasiswa. Kedua pria itu tampak tengah bersandar didepan loker, Yoongi tampak bersandar sambil mendengarkan musik melalui earphone yang terpasang dikedua telinganya sedangkan Namjoon tampak bersandar sambil memainkan gadgetnya.
"Hyung, aku bingung... bagaimana lagi cara agar agensi kecilku semakin berkembang?, ayolah hyung... aku ingin kau menjadi produser di agensiku", ucap Namjoon yang dibalas senyuman kecil dari Yoongi.
"Kau berani membayarku berapa untuk menjadi produser di agensimu?", ucap Yoongi.
"Kau selalu mempermasalahkan bayaran, hyung... kau harus mengetahui strategi management, jika lagu yang kau buat berhasil... maka bayarannya akan setimpal", ucap Namjoon membuat Yoongi terkekeh kecil.
"Tapi kau sangat payah dalam membujukku untuk bergabung ke agensimu", ucap Yoongi membuat Namjoon menggaruk tengkuk belakangnya yang tak gatal.
Tak lama kemudian, tampak sosok Jane melangkah kearah area loker tempat dimana Yoongi dan Namjoon bersandar. Gadis itu mengenakan jumpsuit hitam berbahan spandek dengan panjang celana 5 senti dibawah lututnya, dalaman tshirt putih supreme dan bagpack hitam di punggungnya. Dan tak lupa juga ia membawa sebuah tas besar berbentuk seperti gitar namun lebih besar lagi.
Langkah Jane berhenti tepat didepan Yoongi dan Namjoon membuat kedua pria itu menatap Jane dengan acuh tatkala keduanya hanya ditatap dengan wajah datar oleh Jane.
"Bukankah kalian mahasiswa Musik komposing?", ucap Jane.
"Ya", ucap Namjoon.
"Sedang tak ada jam mata kuliah?", ucap Jane.
"Hmm...", ucap Namjoon.
"Kalau begitu, bisakah kalian tidak bersandar didepan lokerku?", ucap Jane membuat Namjoon terkesiap.
"Oh, maaf...", ucap Namjoon bergerak maju dan tidak lagi bersandar didepan loker. Namun, apa yang dilakukan oleh Namjoon itu dibalas kekehan kecil dari Jane.
"Maaf jika perkataanku membuatmu salah kaprah... yang aku maksud bukanlah kau...", ucap Jane.
"Tapi dia...", ucap Jane menatap Suga dengan tatapan datar khasnya. Suga membalas menatap Jane dengan tatapan tak kalah datar. Ia menatap benda yang Jane bawa.
"Lagi pula... benda yang kau bawa itu tidak akan cukup untuk masuk kedalam loker ini", ucap Yoongi.
"Bukankah kau sedang menempuh pendidikan semester akhir?, kenapa mengatakan hal yang begitu bodoh?", ucap Jane.
"Bahkan anak SD sekalipun akan tahu, aku tidak mungkin memasukkan Cello ku kedalam loker...", ucap Jane.
"Tapi, jika kau mau... sepertinya loker panjangku ini masih cukup untuk memasukkanmu kedalamnya", ucap Jane membuat Namjoon yang mendengarnya tampak menahan tawa.
Yoongi menatap Jane dan mendengus kecil. Pria itu tampak skak mat dari gadis dingin itu. Dan iapun melangkah menjauh dari loker Jane yang ternyata ia jadikan 'sandaran' beberapa menit lalu.
Jane menghela nafas sejenak lalu membuka lokernya ia tampak mengambil beberapa buku dan memasukkannya kedalam bagpacknya bahkan, ia tampak tersenyum ketika mengambil sebuah kotak kecil berbungkus kertas kado dan memasukkannya juga kedalam bagpack.
Disisi lain, Yoongi tampak sedikit mengintip ke arah bagian dalam pintu loker Jane.
Terdapat foto Jane yang tersenyum bersama seorang pria. Yoongi menyipitkan sedikit kedua mata sipitnya dan ia tampak tersenyum kecil ketika dapat melihat dengan jelas wajah pria yang berfoto dengan Jane itu.
Tak lama kemudian, Jane kembali menutup lokernya dan tampak hendak melangkah pergi.
"Kekasihnya Kim Tae Hyung?"
Jane menghentikan langkahnya. Ia terhenyak sejenak ketika Yoongi mengatakan kalimat itu. Iapun menoleh dan menatap Yoongi dengan sedikit terkejut.
"Jadi... kau adalah kekasih sang Master of Saxophone di Army N.U?", ucap Yoongi dengan senyuman mengejek.
"Kau kekasih Kim Tae Hyung?", tanya Namjoon yang ikut sedikit terkejut.
"Itu bukan urusanmu", ucap Jane memilih untuk melangkah pergi meninggalkan kedua pria itu membuat Yoongi tertawa mengejek sedangkan Namjoon menatap Yoongi dengan tatapan bingung.
"Dia adalah kekasih rivalmu?", ucap Namjoon.
"Ck... Aku tak sudi menyebutnya sebagai rivalku... aku tak pernah merasa bersaing apapun dengannya", ucap Yoongi melangkah pergi.
♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤
-At The Next Day-
Announcement
Kepada seluruh mahasiswa Departement Of Music di Army National University.
Dengan ini aku KIM TAE HYUNG mahasiswa semester 4 dari School Of Music Orchestra dengan berbangga hati mengundang seluruh mahasiswa Departement Of Music untuk menghadiri acara perayaan kemenangan KIM TAE HYUNG dalam ajang Masterpiece of Saxophone International yang meraih Juara Ke-3.
Aku mengundang kalian semua untuk datang ke Club Glory, myeongdong pada Hari Sabtu, 11 Maret 2017 mulai pukul 07.00 PM. Free untuk seluruh mahasiswa Departement Of Music dan berbayar untuk mahasiswa non Departememt Of Music.
Salam,
KIM TAE HYUNG
Seluruh mahasiswa yang menatap pengumuman tersebut di LED koridor tampak bersorak sorai senang dengan pengumuman yang tertera disana. Ke Club mewah secara gratis, siapa yang tidak ingin?. Bahkan sosok Jane dan Rian tampak berdiri di belakang kerumunan sambil menatap LED itu.
"Wow!, dia tidak main-main...", ucap Rian. Jane hanya tersenyum kecil.
"Jane!, apa kau akan datang?", ucap Rian.
"Hmm... entahlah, akan sulit jika izin pada orang tuaku... mungkin aku akan kabur", ucap Jane.
"Lagi?", ucap Rian dijawab anggukkan oleh Jane.
"Jane... jangan gegabah!, aku tidak mau jika kau akan dimarahi lagi", ucap Rian.
"Sudahlah... aku sudah terbiasa dengan itu semua... kau akan datang juga, kan?", ucap Jane. Rian menggeleng lemah.
"Tidak, sabtu nanti adikku akan pentas drama musikal di sekolahnya... aku harus menonton, lagipula... aku bukan mahasiswa Departement Of Music, aku harus bayar jika ingin masuk... Club Glory itu kan klub malam bintang 5, pasti mahal", ucap Rian mengecilkan suaranya di akhir kalimat membuat Jane terkekeh kecil.
"Ya, terserah padamu... padahal, aku kira... kau sangat ingin kesana untuk melihat seseorang", ucap Jane membuat Rian terdiam sejenak lalu terkaget.
"Aish Jinjja!... jangan menggodaku nona Lee!", ucap Rian dengan rona merah dipipinya membuat Jane terkekeh kecil.
♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤
Saturday Night.
21.00 PM KST.
At Glory Night Club.
Suara dentuman musik menggema kencang memenuhi ruangan dengan penerangan minim itu. Puluhan manusia yang ada disana tampak terbuai dengan suasana dan musik yang mengalun keras di gendang telinga setiap orang yang ada disana.
Tak terkecuali sosok pria yang baru saja memasuki club malam tersebut. Pria yang tampak santai dengan mengenakan celana robek-robek di area dengkul, tshirt putih dan jaket levisnya itu bersama seorang pria yang terkesan lebih 'rapih' ketimbang pria sebelumnya. Pria itu mengenakan tshirt putih yang dipadu dengan blazer navy blue dan celana levis santai.
Mereka adalah Yoongi dan Namjoon, dua sejoli itu tampak memasuki club malam bintang 5 itu dengan santai dan menatap kearah sekitar dengan bingung.
"Ini aneh, kenapa begitu banyak mahasiswa Army N.U disini?", ucap Namjoon menatap kearah sekitar.
"Aku tidak tahu... apakah ada acara penting malam ini?", ucap Yoongi.
"Ah, permisi...", ucap Namjoon menahan langkah seorang pelayan klub malam tersebut.
"Oh, bukankah kau adalah Jung Ho Seok?, mahasiswa dance performance di Army N.U?", ucap Namjoon tampak mengenali wajah pelayan tersebut.
"Oh, kau Kim Nam Joon?, teman satu klub futsalku di semester 3?", ucap pelayan tersebut, Jung Hoseok.
"Ah, kau masih mengingatku ya...", ucap Namjoon.
"Hahaha tentu saja, oh... kau pasti datang karena pesta yang dibuat oleh Kim Tae Hyung untuk para mahasiswa Departement Of Music, ya?", ucap Hoseok membuat Yoong langsung menatap Hoseok ketika mendengar nama Kim Tae Hyung.
"Kim Tae Hyung?", ucap Yoongi.
"Ya, untuk malam ini... klub ini ia sewa gratis untuk seluruh mahasiswa Departement of Music sebagai perayaan kemenangan peringkat ke-3 nya di Masterpiece Of Saxophone International", ucap Hoseok.
"Apa?!, tapi kenapa tadi aku tetap bayar?, aku juga mahasiswa Departement Of Music", ucap Namjoon.
"Karena kita masuk kesini sebagai customer V.I.P, bukan gratisan", ucap Yoongi menatap Namjoon dengan sinis.
"Tapi, ini sangat lumayan...", ucap Namjoon.
"Ya, dia membuat tempat ini sangat ramai... cepat dapatkan tempat duduk sebelum semuanya penuh, aku harus kembali bekerja lagi... sampai jumpa!", ucap Hoseok bergerak melangkah meninggalkan Namjoon dan Yoongi.
Namun, lagi-lagi langkah Hoseok harus berhenti ketika tanpa sengaja ia ujung nampan yang ia bawa menabrak seorang wanita yang tengah berjalan mundur. Wanita itu menoleh dengan wajah datar dan sedikit terkejut. Dia adalah Jane. Hoseok membelalakkan sedikit kedua matanya menatap sosok gadis dihadapannya.
Gadis cantik memakai atasan berwarna hitam dan hotpants serta kemeja merah maroon yang meliliti pinggangnya untuk menutupi bagian kakinya yang terekspose karena hotpants. Rambut panjangnya diikat ekor kuda dengan paduan make up smooky namun tetap menawan.
"Oh, maafkan aku... Jane-ssi", ucap Hoseok.
"Oh, kau tahu namaku?", ucap Jane.
"Tentu saja, siapa yang tidak mengetahui Icon Of University tahun ini", ucap Hoseok membuat Jane tersenyum kecil.
"Terima kasih... tapi, apakah kau adalah mahasiswa di Army N.U?", ucap Jane.
"Ah, nde... namaku Jung Ho Seok, aku dari Departement Of Dance, dan aku hanya sekedar bekerja sampingan disini", ucap Hoseok.
"Oh... begitu, pantas saja aku sangat asing dengan wajahmu", ucap Jane.
"Omong-omong, kenapa kau berjalan mundur tadi?", ucap Hoseok.
"Ah, aku hanya sedang mencari Kim Taehyung, apa kau melihatnya?", ucap Jane.
"Ohh... dia ada dibagian meja V.I.P dengan sahabatnya Park Ji Min dan yang lain...", ucap Hoseok.
"Oh, begitu... terima kasih Hoseok-ssi", ucap Jane tersenyum kecil dan melangkah pergi. Hoseok tersenyum malu mendapatkan senyuman kecil dari Jane. Ia tampak menggaruk belakang kepalanya salah tingkah.
♢♢♢♢♢♢♢
"Geonbae!"
Taehyung, Jimin dan beberapa orang lainnya tampak menyatukan gelas yang mereka pegang untuk bersulang lalu meminum cairan kuning benig itu dengan sekali teguk lalu mereka tertawa bersama.
"Taehyung... kau sangat keren!, mendapat gelar International ya... meski hanya sekedar juara 3 tapi, itu sangat keren!", ujar salah satu diantara mereka. Taehyung tersenyum kecil dan mengayunkan gelas yang ia pegang.
"Ya, aku sudah membuktikan bahwa aku ini bukan hanya tampan, kan?... tapi juga berbakat... kau harus menyadari itu Yook Sungjae", ucap Taehyung.
"Dan harus kuakui, pestamu ini sangat luar biasa!... namun juga sangat disayangkan", ucap pria bernama Sungjae itu.
"Apa yang perlu disayangkan lagi, Sungjae-ah?... kau kan hanya perlu menikmati semuanya", ucap Jimin tertawa kecil.
"Sungguh disayangkan, kau menghabiskan uang insentivemu untuk semua ini?... lebih baik kau membeli lambhorgini dan berinvestasi", ucap Sungjae membuat Jimin tertawa keras sedangkan Taehyung hanya terkikik kecil.
"Apa kau pikir semua pesta ini hidup dengan menghabiskan uang insentive Taehyung?, bahkan 50 sen pun Taehyung tidak mengeluarkannya disini", ucap Jimin tertawa.
"Mwo? Bagaimana bisa?, apa kau mencuri kartu kredit ayahmu?", ucap Sungjae membuat Jimin tertawa semakin keras.
"Aku tidak mencuri apapun dan menghabiskan apapun Yook Sungjae...", ucap Taehyung menyeringai membuat Sungjae menatap Taehyung bingung.
"Lalu?", ucap Sungjae.
"Kau hanya perlu pandai mencari koneksi yang bagus", ucap Taehyung. Sungjae menyerngitkan dahinya bingung namun sedetik kemudian ia membulatkan kedua matanya.
"Apa kau mengencani ahjumma kaya raya yang masih bersuami?, atau... janda kaya raya yang sudah bercucu 10?", ucap Sungjae mendapat tawaan kembali dari Jimin.
"Untuk apa?, aku tak perlu ahjumma kaya apalagi janda kaya... aku memiliki koneksi super bagus... dia kaya raya tapi mudah dibodohi, dan tubuhnya...", ucap Taehyung menyeringai diakhir kalimat.
"Bisa ku cicipi semauku... aku yang berkuasa atas dirinya", ucap Taehyung lagi membuat Sungjae melongo terkejut.
"Dia yang membayar semua ini, kekayaannya sangat luar biasa... hanya dengan mendapatkan hatinya, dia berani memberikan segalanya padaku... termasuk tubuhnya... bagaimana bisa aku menolak semua itu?", ucap Taehyung membuat Jimin tertawa kecil dan mengangguk setuju.
"Kau hanya perlu mengerti siapa dan bagaimana cara mendapatkan hatinya, setelah dapat... kau seperti mendapatkan undian tak ternilai", ucap Taehyung.
"Apalagi Taehyung mendapatkan Icon of University yang sangat cantik...", ucap Jimin.
"Icon of University?, apa itu dari Universitas kita?... apa itu... si mayoret itu?", ucap Sungjae terkejut.
"Say her name...", ucap Jimin menjetikkan jarinya di kearah Sungjae.
"JANE LEE..."
Suasana mendadak tampak terasa hening diantara ketiga pria itu. Ketika mereka mendengar suara wanita yang menyebut nama Jane Lee dengan penuh penekanan dan cukup keras. Meski tak bisa mengalahkan suara musik yang diciptakan oleh DJ, namun suara itu dapat ditangkap oleh beberapa orang yang ada sekitar sana.
"Jane?", ucap Taehyung menatap gadis tersebut -Jane- dengan tatapan terkejut. Jane menatap Taehyung dengan tatapan datar khas Jane Lee.
Ya. Jane kini tengah berdir tak jauh dari posisi tiga pria tampan tadi. Gadis itu berdiri sambil menatap lurus kearah Taehyung. Meski tampak tenang, datar namun tatapan Jane sangat tajam.
"Her name is Jane Lee...", ucap Jane dengan datar.
"And she is me...", ucap Jane membuat Taehyung tampak kalap.
"Jane..."
Jane tampak tak memperdulikan Taehyung. Ia membalikkan tubuhnya dan berjalan menjauh. Melihat itu, Taehyung bergerak mengerjar Jane dan mencoba meraih tangan Jane namun langsung ditepis kasar oleh gadis itu membuat adegan tersebut menjadi perhatian orang sekitar.
"Jane...", ucap Taehyung.
Jane menghentikkan langkah kakinya dan menatap Taehyung. Gadis itu tersenyum manis kearah Taehyung.
"By the way... Congratulations!", ucap Jane tersenyum cerah.
Detik kemudian. Ia kembali membalikkan tubuhnya menjauhi Taehyung. Namun baru 3 langkah kaki. Jane kembali membalikkan tubuhnya dan...
BUAGGHH!!!!
Taehyung tersungkur ke lantai club tersebut akibat pukulan maut yang dilayangkan oleh Jane. Jimin dan Sungjae langsung menghampiri Taehyung. Semua orang yang ada disana langsung menatap kearah mereka. Jane tersenyum kecut.
"Tidak ada hubungan apapun lagi diantara kita... anggap saja pesta ini, sebagai hadiah terakhirku untukmu...", ucap Jane.
"Kau harus ingat... tempat ini aku yang menyewakannya atas namamu, tapi... dibayar oleh Black Card milik Jane Roseanna Lee", ucap Jane tersenyum kecut dan melangkah pergi.
Taehyung meringis kecil merasakan sakit di bagian wajahnya. Dengan dibantu Jimin dan Sungjae pria itu berhasil bangun. Namun orang-orang yang melihat kejadian itu langsung menatap Taehyung dengan tatapan aneh dan saling berbisik.
"Sial... Jane..."
"Kau tidak akan pernah lepas dariku"
♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤
Seorang pria tampak duduk dimeja bar sambil menelpon. Pria tampan yang mengenakan kemeja putih dengan kancing atas yang terbuka itu tampak seperti malaikat dengan disinari oleh lampu di meja bartender tersebut. Ia memberikan kode dengan mengacungkan jari telunjuknya kepada seorang bartender lalu tetap fokus pada ponsel yang menempel di telinganya.
Tak lama kemudian. Tampak sosok Jane datang dan duduk disebelah pria itu. Sejenak pria tadi menoleh kearah Jane dan tampak mengenali wajah Jane. Pria itu memiringkan sedikit kepalanya menatap Jane sambil tersenyum kecil.
"Si mayoret cantik...", ucapnya.
Detik kemudian, seorang bartender menyerahkan sebuah gelas kearah pria tadi. Namun gelas tersebut langsung direbut oleh Jane ketika hendak diambil oleh sang pria. Dengan sekali teguk, Jane menghabiskan isi gelas itu.
"Nanti akan aku telpon lagi", ucap pria tadi pada sosok diseberang telponnya.
"Maaf, nona... Jane Lee?", ucap pria itu.
"Siapa kau? Kenapa kau mengetahui namaku?", ucap Jane tampak mengambil sebuah botol minuman dan meminum isinya langsung melalui botol tersebut.
"Aku adalah Kim Seok Jin, aku mahasiswa Program Magister Departement Visual Arts di Army N.U,... dan tentu saja aku tahu namamu, karena..."
"Mayoret cantik?, Icon Of University?... semua orang mengenalku karena julukan itu", ucap Jane membuat pria bernama Seokjin itu menatap Jane dengan tatapan -benar juga-.
Seokjin kini diam. Ia lebih memilih untuk menatap Jane yang tengah asik meminum campaigne yang ia minum langsung melalui botolnya langsung. Entah sudah botol keberapa namun Seokjin tampak sangat tertarik untuk menatap gadis itu dalam waktu lama.
Sampai pada botol ke 5. Gadis itu tampak tertawa kecil. Lalu bergerak bangkit dari duduknya dan melangkah pergi. Seokjin menatap Jane dengan tatapan risih. Ia menghabiskan 5 botol campaigne?. Yang benar saja. Lalu, kedua mata Seokjin melihat sebuah kotak kecil berbungkus kertas kado di dekat botl campaigne yang telah dihabiskan oleh Jane.
"Ini pasti miliknya", ucap Seokjin mengambil kotak tersebut dan melangkah mengejar Jane.
♢♢♢♢♢♢♢
Hoseok tampak tengah membersihkan meja di klub tersebut. Namun kedua matanya menangkap sosok Jane yang sedang jalan sempoyongan ditengah keramaian membuat pria itu meninggalkan sejenak pekerjaannya dan menghampiri Jane.
"Jane-ssi... kau mau kemana?", ucap Hoseok.
"Aku?, akuuhh... Taehyung, ya aku... ani, aku tidak mau menemui Taehyung... aku butuh Toilet... hahahaha, ya... toilet itu lebih baik daripada Kim Taehyung...", ucap Jane meracau tak jelas. Sesekali Hoseok bersiaga untuk menahan tubuh Jane yang sempoyongan berjalan kearah lorong klub malam tersebut.
"Jane-ssi!..."
Tampak sosok Seokjin melangkah menghampiri Jane dan Hoseok. Seokjin terkejut melihat kondisi Jane yang lebih buruk dari yang ia bayangkan.
"Astaga... dia lebih buruk dari yang aku bayangkan, Jane-ssi... ayo, aku antar kau pulang", ucap Seokjin menahan tubuh Jane namun gadis itu meronta.
"Diam Kim Taehyung!!!!.... jangan pernah sentuh aku!!", pekik Nicole membuat Hosek dan Seokjin terkejut. Detik kemudian, Jane tertawa.
"Maaf aku lupa... kau bahkan sudah sering menyentuhku... bahkan... hahahaha kau tahu apa maksudku pastinya", ucap Jane terus berjalan sempoyongan dengan dijaga oleh Hoseok dan Seokjin di belakang gadis itu.
Jane terus berjalan dan meracaukan nama Taehyung dengan sangat mabuk. Hingga ketika ia melihat tanda toilet pria dan wanita, pandangannya kabur dan tak jelas. Ia menggelangkan kepalanya dan memilih untuk asal masuk. Yang padahal ia memasuki toilet pria.
"Jane-ssi!!", ucap Seokjin dan Hoseok yang masih setia menjaga Jane tak jauh dibelakang gadis itu.
Jane memasuki toilet pria dan disana terdapat sosok Yoongi yang tengah mencuci tangannya diwastafel. Jane menatap sosok Yoongi dengan pandangan yang sangat kabur. Ia melangkah mendekati pria itu.
"Kau!, apa yang kau lakukan di toilet wanita, huh?.... pria mesum!", ucap Jane menepuk bahu Yoongi membuat pria itu terkesiap kaget.
"Yak... kau?... Jane Lee?", ucap Yoongi bingung. Tak lama kemudian, tampak Hoseok dan Seokjin juga memasuki toilet itu serta muncullah sosok Namjoon yang baru saja keluar dari salah satu bilik toilet.
"Kau... mengenalku? Bagaimana bisa?, karena aku cantik?, mayoret cantik?, Icon Of University?, atau... karena aku ini sangat kaya?", ucap Jane meracau tak jelas.
"Jane-ssi... sadarlah, kau mabuk... ayo biar aku antar kau pulang", ucap Seokjin menyentuh lengan Jane namum gadis itu mengelak.
"Jangan sentuh aku Kim Tae Hyung!... oh, hahahaha!, kau bahkan sudah sering menyentuhku, kan???... dan kau sangat menyukainya... hahahaha... ya, kau bilang kau menyukainya...", ucap Jane meracau.
"Apa yang terjadi padanya?", tanya Namjoon.
"Mabuk", ucap Hoseok.
"Kami sudah mencoba untuk menahannya namun ia selalu meronta, tenaganya cukup besar", ucap Seokjin.
"Cih... Gadis ini gila karena Kim Taehyung... menyedihkan", ucap Yoongi dengan sinis.
Detik kemudian, Jane menatap sosok Yoongi. Wajahnya sudah memerah efek pengaruh alkohol dalam campaigne yang ia minum. Jane tersenyum kecil kearah Yoongi, namun senyuman itu tampak sangat manis dimata Yoongi yang sedikit terkejut melihat senyuman itu.
"Kim Tae Hyung?..."
"Oppa??..."
"Oppa... kenapa kau menatapku seperti itu?, kau pasti merindukan tubuhku ini ya?", ucap Jane berjalan mendekati Yoongi. Yoongi hanya diam dan menatap Jane dengan aneh.
Tak lama kemudian. Jane menarik rahang Yoongi dan mencium bibir pria itu dengan penuh nafsu. Membuat tiga pria lain yang melihat kejadian itu tampak terkejut. Ditambah lagi Yoongi yang tiba-tiba diserang itu hanya diam mematung selama beberapa detik dan kemudian mendorong tubuh Jane menjauh.
"Yak!! Kau....", ucap Yoongi.
"Kenapa kau menolakku Taehyung oppa??... Oh, aku mengerti...", ucap Jane tampak membuka baju atasan yang ia pakai hingga memperlihatkan pakaian dalamnya dan juga hotpants yang ia pakai di depan ke-4 pria itu.
"Jane-ssi!", ucap Hoseok. Namjoon tampak bergerak menahan gadis itu namun ia meronta dan kembali mendekati Yoongi dan kembali mencium panas bibir pria bermata sipit itu.
"Jane!!....."
♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤
Sinar matahari pagi tampak menembus jendela hingga sinarnya menyilaukan wajahnya. Perlahan, kedua matanya yang tertutup itu mulai mengedip-ngedip perlahan hingga akhirnya keduanya terbuka dengan perlahan.
Jane membuka kedua matanya perlahan. Namun rasa berat dikepalanya lah yang pertama ia rasakan. Kepalanya terasa sangat berat dan sakit. Ditambah lagi badannya terasa pegal seakan-akan mudah sekali remuk. Namun ia merasakan tubuhnya ada diatas permukaan yang nyaman, ia berada diatas kasur yang empuk.
"Apa aku dirumah?, mungkin Rian yang membawaku pulang..."
Jane mencoba untuk bergerak duduk namun sebuah tangan tampak muncul dan bergerak jatuh didepan dadanya yang tertutupi oleh selimut.
Dan seketika itu. Jane membulatkan kedua matanya. Ia menoleh kearah akar tangan tersebut dan menemukan sosok Seokjin tengah tertidur pulas dengan wajah terlelap bak dewa yang sangat tampan disisi kanannya. Jane menyerngitkan dahinya tampak tak ingat dengan sosok pria itu.
"Apa aku melakukan sex bebas dengan pria ini?", pikir Jane.
"Biarlah...", ucap Jane mendecak pelan.
Detik kemudian. Jane mendengar suara deru nafas halus tepat ditengkuk kirinya. Jane menoleh dengan cepat kearah sisi kirinya. Dan mendapati sosok Yoongi tertidur pulas dengan wajah polosnya disisi kirinya dengan posisi wajah yang sangat dekat dengan wajahnya.
"Dua pria?"
Lagi. Jane mendengar suara dengkuran seseorang yang cukup keras. Ia sedikit bangkit dari posisinya dan mendapati sosok Hoseok tertidur di karpet yang dibawah ranjang dengan keadaan topless dan berselimut tipis. Jane memegangi kepalanya yang semakin sakit.
Bruk...
Jane menatap lagi kearah lain dan mendapati sosok Namjoon yang terjatuh dari sofa panjang yang ada dikamar tersebut. Pria itu terlilit dengan selimut berwarna putih.
"4??"
"4 pria?"
"Apa aku tidur dengan 4 pria?"
"SHIIIITTTTTTTT!!!!!"
♧ To Be Continued ♧

Komentar
Posting Komentar